Sawit Notif – Sempat mengalami peningkatan, kini harga minyak sawit di bursa berjangka Malaysia tercatat kembali melorot pada Selasa (28/6). Penurunan ini terjadi karena adanya prediksi kenaikan produksi yang memunculkan kekhawatiran terjadinya resesi di dunia.
Mengutip Infosawit.com, Kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman September 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 133 per ton, atau terdapat penurunan sekitar 2,7%, menjadi RM 4.789 per ton pada awal perdagangan. Padahal dilansir Reuters, sebelumnya harga minyak sawit sempat melompat 5%.
Mengacu pada laporan resmi Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA), diprediksi produksi periode 1-25 Juni akan naik 17,19% dari bulan sebelumnya, senin (27/6).
Namun, karena melorotnya harga minyak sawit, pabrik kelapa sawit di Malaysia memilih tutup tak berproduksi setelah memenuhi kontrak sebelumny, akibat harga CPO yang terus melorot sehingga memangkas keuntungan pelaku, dilansir dari Reuters.
Kemudian, Refinitiv Commodities Research, dalam laporannya baru-baru ini, kenaikan suku bunga federal AS baru-baru ini dan kembalinya ekspor minyak sawit Indonesia telah menimbulkan koreksi harga yang tajam dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal tahun.
Sumber: Infosawit.com