Jakarta – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia pada perdagangan Selasa (20/02/2018) bergerak pada kisaran RM2.470-2.570 per ton dan cenderung menguat. Itu disebabkan oleh publikasi data ekspor dan pelemahan kurs Ringgit Malaysia (RM).
Demikian diungkapkan Faisyal, Research Staff & Market Analyst PT Monex Investindo Futures, di Jakarta, Selasa (20/02/2018).
Harga CPO pada perdagangan Senin (19/02/2018) ditutup naik 0,4% ke posisi RM2.515 di Malaysia Derivative Exchange setelah sempat turun ke posisi RM2.485 per ton yang merupakan level harga terendah sejak 9 Februari 2018.
“Intertek Testing Services dan Societe Generale de Surveillance hari ini dijadwalkan akan mengumumkan data ekspor CPO Malaysia untuk periode 1-20 Februari,” ujar Faisyal.
Faisyal menuturkan, total ekspor CPO Malaysia sepanjang 1-15 Februari 2018 naik 10-12% dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya. Sementara itu, para pelaku pasar di Kuala Lumpur optimistis bahwa nilai ekspor CPO Malaysia di masa yang akan datang akan berada di level yang cukup baik.
Sementara itu, pada 11.28 WIB, kurs RM terpantau melemah 0,1% ke posisi 3,8960 per dolar AS. Depresiasi kurs RM tersebut akan membuat harga CPO yang berdenominasi ringgit menjadi lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya.
“Jika harga CPO Malaysia menembus RM2.550 per ton, maka harga komoditas sawit tersebut berpotensi mencapai harga tertinggi RM2.570 per ton. Akan tetapi, jika harganya menukik hingga RM2.500 per ton, maka CPO Malaysia tersebut berpotensi menyentuh harga terendah RM2.470 per ton,” pungkas Faisyal.
Sumber: indusrty.co.id