Tikus adalah salah satu ancaman yang bisa kita temukan di perkebunan kelapa sawit. Beberapa jenis tikus yang sering menyerang perkebunan kelapa sawit adalah Rattus tiomanicus, R. argentiventer, R. diardii dan R. exulans. Pada saat tanaman kelapa sawit baru ditanam sampai mencapai ketinggian kurang dari 2 m, jenis tikus yang sering muncul adalah tikus sawah (R. argentiventer). Setelah tanaman mencapai ketinggian 2 m atau lebih, ada jenis tikus lain yang menyerang pohon sawit yaitu tikus pohon (R. tiomanicus).
Gejala serangan yang terlihat pada tanaman baru ditanam atau tanaman yang belum menghasilkan adalah rusaknya pangkal pelepah daun yang dimakan oleh tikus, sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau bahkan tanaman dapat mati jika gigitan tikus mengenai titik tumbuh tanaman.
Berbeda dengan gejala serangan tanaman sawit menghasilkan, dimana tikus akan memakan bunga, buah muda maupun buah tua. Seluruh bagian buah muda (inti dan daging buah) dapat dimakan oleh tikus, sedangkan pada buah tua (matang), tikus hanya memakan daging buahnya saja dengan meninggalkan serat-serat buah.
Tidak berhenti sampai disitu, ternyata tikus juga akan mengincar serangga penyerbuk bunga kelapa sawit yaitu Elaedobius camerunicus. Kumbang tersebut sangat berfungsi untuk membantu proses penyerbukan bunga menjadi buah, akan tetapi kehadirannya juga dapat meningkatkan serangan tikus karena kumbang ini merupakan sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh tikus.
Pengendalian serangan hama tikus
Bukan tidak bisa ditanggulangi, tetapi tergantung bagaimana cara kita mengelola dan menerapkan manajemen perkebunan yang baik sehingga angka kerugian yang ditimbulkan hama.
Beberapa cara pengendalian hama tikus pada tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut :
1. Sanitasi areal pertanaman
Membersihkan kebun dari sampah dan kotoran terutama bekas daun dan pelepah kelapa sawit, rumput liar, serta gulma lainnya. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena selain menjaga areal tetap bersih, serangan hama pada tanaman juga akan ikut berkurang.
2. Kultur teknis (Pengaturan jarak tanam)
Menanam tanaman kelapa sawit dengan jarak tanam yang agak jauh, bertujuan agar tajuk kelapa sawit tidak saling bersentuhan antara pohon yang satu dengan pohon yang lain, sehingga dapat menghambat pergerakan tikus untuk berpindah ke pohon lainnya.
3. Fisik dan mekanis
Membuat penghalang berupa seng atau aluminium yang dililitkan di batang sehingga tikus tidak dapat memanjat pohon tersebut. Namun sebelum menggunakan perangkap, perlu dilakukan pengamatan atau menghitung tanaman yang diserang hama tikus, agar kebun tidak membuang biaya perangkap ke tanaman yang tidak diserang.
4. Predator Alami
Menggunakan predator alami yaitu burung hantu (Tytho alba) yang bisa menekan serangan hama tikus di dalam areal pertanaman. Jenis burung hantu ini merupakan salah satu predator yang potensial dibandingkan dengan spesies lain.
5. Pemupukan yang tepat
Aplikasi pupuk yang tepat sasaran, dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah, serta membantu perkembangan mikroorganisme tanah seperti yang dilakukan PKT (Plantation Key Technology) dalam formulasi pupuk MOAF® yang sangat mendukung untuk pengendalian berbagai jenis hama dan penyakit yang menyerang kelapa sawit.
6. Aplikasi pengendali hayati
CHIPS® sebagai vaksin yang ramah lingkungan dan berfungsi untuk menekan laju perkembangan berbagai hama dan penyakit pada kelapa sawit, sehingga sawit tetap sehat dan berproduksi secara maksimal.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mengendalikan serangan tikus dan hama penyakit lainnya, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.