Kerugian yang Terjadi Saat Panen Buah Sawit Terlalu Matang, Jangan Sampai Overripe!

buah-sawit

Sawit Notif – Buah sawit terlalu matang bisa berpotensi sebagai sumber kerugian dalam beberapa hal. Meliputi kualitas minyak hingga nilai ekonominya yang mulai menurun. Perlu adanya titik panen yang optimal untuk menghasilkan minyak yang berkualitas.

Bisnis kelapa sawit memang membutuhkan usaha dan strategi yang terencana. Hanya karena buah yang terlalu matang, keuntungan hasil panen justru mengalami penurunan. Buah yang secara kasat mata tampak bagus, belum tentu di dalamnya juga memiliki kualitas bagus pula.

Ciri-ciri Buah Sawit yang Sudah Matang dan Siap Panen

Tanda-tanda sawit siap panen dapat diketahui dengan memperhatikan sejumlah hal. Meliputi perubahan warna, kemunculan bunyi ketika dipukul, hingga ukuran buah yang membesar. Waktu pemanenan yang tepat menjadi kunci untuk memperoleh minyak berkualitas. Berikut beberapa ciri-ciri buah sawit yang sudah matang:

1. Terjadinya Perubahan Warna

Buah kelapa sawit matang akan menunjukkan perubahan warna yang terlihat jelas. Warna buah sawit berubah menjadi merah jingga cerah secara merata. Tidak hanya pada bagian ujung buahnya saja.

Sementara, warna buah sawit terlalu matang mengarah pada warna merah ke arah gelap hingga menghitam. Hal ini juga disertai dengan tekstur buah yang mulai melunak. Dalam kondisi tersebut, buah berpotensi memiliki kandungan asam lemak bebas (FFA) yang tinggi.

2. Terdengar Bunyi Ketika Dipukul

Kriteria buah yang matang sempurna juga bisa diketahui dengan memanfaatkan salah satu teknik tradisional. yakni memukul tandan buah menggunakan kayu atau alat lain. Tandan yang sudah matang akan mengeluarkan bunyi nyaring “pung”.

Namun, jika tandah buah mengeluarkan bunyi yang terlalu hampa artinya tandan masih belum terlalu matang. Bunyi yang berasal dari pukulan tandan bisa menjadi indikator cepat dan praktis untuk memutuskan apakah tandan siap memasuki masa panen atau tidak.

3. Buah Mudah Rontok

Buah yang matang akan kehilangan daya rekatnya terhadap tandan sehingga jatuh ke tanah. Khususnya ketika angin bertiup atau saat tandan digoyangkan. Umumnya, panen yang ideal boleh dilakukan jika ada 8-15 brondolan yang jatuh di sekitar pohon.

Apabila jumlah kerontokan buah sudah berada di atas 15 dan masih belum terpanen, hal ini berpotensi memunculkan dampak kerugian. Brondolan yang lama tergeletak di tanah dapat membusuk. Penting untuk memastikan waktu panen agar tidak terlalu lambat.

4. Tangkai Buah Mulai Mengering

Saat buah sawit sudah mencapai kematangan, tangkai buah yang menempel pada tandan akan mulai mengering. Proses tersebut menandakan bahwa buah sudah siap lepas dari tandannya. Proses pemanenan juga lebih mudah karena terjadinya hal ini.

Sementara ketika tangkai buah terlalu kering hingga buah terlepas, hal ini menunjukkan tanda buah sawit terlalu matang. Petani sawit perlu waspada dengan kemunculan tanda tersebut agar tidak kehilangan banyak buah.

5. Ukuran Buah yang Mencapai Ukuran Maksimal

Buah sawit mentah memiliki ukuran yang berbeda dengan buah matang. Kondisi buah yang matang akan mencapai ukuran maksimal sehingga pertumbuhan buah sudah tidak bisa bertambah.

Banyak petani yang memanfaatkan pupuk untuk buah sawit supaya besar dan berat. Buah yang berukuran besar menandakan bahwa proses pengisian minyak di dalam daging buah telah optimal. Nantinya, hasil rendemen minyaknya juga bernilai tinggi.

Kenapa Buah Sawit Harus Dipanen Tepat Waktu?

Terdapat beberapa alasan yang membuat buah sawit wajib dipanen secara tepat waktu. Salah satunya berkaitan dengan kuantitas dan kualitas minyak. Buah yang memasuki masa panen di usia dini mengandung jumlah minyak yang belum maksimal.

Sementara buah yang memasuki masa panen ketika sudah menunjukkan beberapa kriteria buah sawit terlalu matang justru mudah rontok dari tandan. Kadar asam lemak bebas (FFA) buah yang terlalu matang turut meningkat sehingga kualitas minyak jadi menurun.

Ketika memanen buah dalam kondisi terlalu matang, petani sawit akan mengalami sejumlah kerugian. Dengan pelaksanaan panen yang tepat waktu, hasil maksimal bisa tercapai dari setiap tandan sawit.

Apa Saja Kerugian yang Terjadi Jika Buah Sawit Dipanen saat Buahnya Terlalu Matang?

Terdapat sejumlah kerugian yang berpotensi terjadi ketika masa panen terlambat. Selain kualitas minyak sawit yang menurun, buah yang terlalu matang juga rentan mengalami pembusukan.

1. Kualitas Minyak Mengalami Penurunan

Buah sawit terbaik mampu menghasilkan kualitas minyak yang berkualitas tinggi jika masuk masa panen dengan tepat waktu. Sementara buah yang terlalu matang mengalami peningkatan kadar FFA akibat proses fermentasi alami sehingga mutu minyak sawit menurun.

2. Meningkatnya Tingkat Kehilangan Buah

Kerugian buah sawit terlalu matang juga terlihat saat banyak buah yang rontok (brondolan). Jika brondolan ini tidak segera mendapat penanganan, sebagian besar buah akan hilang tertutup pelepah, membusuk, dan menjadi makanan untuk hama.

3. Munculnya Potensi Kebusukan Buah

Dampak yang muncul akibat buah sawit terlalu matang membuat buah mudah mengalami proses pembusukan. Tandanya terlihat melalui tekstur yang lembek, bau tidak sedap, dan perubahan warna yang ekstrem.

4. Serangan Hama dan Penyakit di Area Kebun

Buah sawit yang membusuk di lapangan dapat menjadi sumber berkembang biaknya hama dan penyakit. Misalnya saja kumbang tanduk, jamur pembusuk, hingga ulat. Petani perlu memanfaatkan pengendali hayati CHIPS dari PKT jika hal ini terjadi.

5. Biaya Panen Ikut Meningkat

Dampak buah sawit terlalu matang juga membuat biaya panen ikut meningkat. Tenaga kerja panen membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan brondolan dan menyortir kualitas buah.

Penutup

Buah sawit terlalu matang menunjukkan beberapa tanda kerusakan. Meliputi warna buah yang merah gelap, tekstur melunak, dan tangkai yang mengering. Kondisi tersebut menyebabkan brondolan yang jatuh ke tanah meningkat drastis.

Padahal, brondolan merupakan bagian buah dengan kandungan minyak tertinggi yang sangat bernilai secara ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi petani sawit untuk memastikan waktu panen secara tepat.

Selain itu juga perlu perawatan dan pemupukan kelapa sawit yang tepat. Bagi pihak perkebunan sawit yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap silahkan hubungi  0821-2000-6888 atau kunjungi website www.pkt-group.com

 

FAQ
Kriteria Apa yang Umumnya Digunakan untuk Menilai Kematangan Buah Kelapa Sawit?

Buah sawit umumnya akan memasuki masa panen ketika mulai muncul brondolan dari tandan. Brondolan yang sudah mencapai jumlah tertentu menandakan bahwa buah sudah bisa memasuki masa panen.

Apa Itu Grading Buah Sawit?

Sederhananya. grading buah sawit merupakan proses mengelompokkan tandan buah menurut kriteria khusus. Misalnya saja menurut tingkat kematangan atau kualitas buah sawit. Tahapan ini penting untuk memastikan kualitas buah.

Kenapa Buah Sawit Belum Masak Sudah Busuk?

Penyebab utama terjadi pembusukan buah sebelum masak yakni serangan jamur atau hama. Petani perlu memberikan pupuk buah sawit yang terbaik agar daya tahan tumbuhan sawit lebih terjaga.

Sementara ketika serangan jamur atau hama sudah menyebar, perlu adanya penanganan secara cepat. Pasalnya, serangan jamur patogen bisa meluas dalam kurun waktu yang cepat jika tidak mendapat penanganan maksimal. (AD)(SD)(DK)(NR)