Sawit Notif – Layaknya manusia, tanaman juga memerlukan makanan yang mendukung pertumbuhannya. Makanan yang dibutuhkan oleh tanaman sering kali disebut dengan unsur hara makro dan mikro. Unsur-unsur tersebut dapat diperoleh secara alami maupun diberikan oleh petani.
Artikel ini akan membahas mengenai definisi, jenis, serta manfaat unsur hara makro dan mikro. Pemenuhan unsur makro dan mikro secara maksimal menjadi salah satu kunci untuk menghasilkan panen yang berkualitas.
Apa Itu Unsur Hara?
Unsur hara adalah zat-zat kimia yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidupnya. Menurut pembagiannya, unsur hara terbagi menjadi dua kelompok utama, yakni hara makro dan mikro.
Setiap zat hara makro dan mikro memiliki peranan yang penting untuk tumbuhan. Meliputi proses fotosintesis, pembentukan enzim, hingga pertumbuhan jaringan. Tidak hanya kelapa sawit, semua tanaman memerlukan unsur hara untuk kelangsungan hidupnya.
Jenis-Jenis Unsur Hara Makro dan Mikro
Lantas, apa saja unsur hara makro dan mikro? Di bawah ini terdapat penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketahui setiap jenisnya agar pemenuhan unsur hara tanaman sawit di perkebunan lebih mencukupi!
1. Unsur Hara Jenis Makro
Kelompok utama yang pertama memiliki nama unsur hara makro. Sesuai dengan namanya, perbedaan unsur hara makro dan mikro terletak pada jumlah kebutuhannya. Tanaman memerlukan unsur hara makro dalam jumlah yang besar.
– Oksigen (O)
Contoh unsur hara makro yang pertama yakni oksigen. Tanaman menyerap unsur oksigen dalam jumlah besar yang berasal dari udara bebas. Proses tersebut memiliki nama respirasi, perkiraan waktunya terjadi ketika malam hari.
- Fungsi: membentuk zat organik.
- Pengaruh: membentuk figur fisik tanaman.
- Sumber: udara bebas.
- Gejala defisiensi: akar membusuk dan pertumbuhan terhambat.
- Dampak kelebihan: merusak keseimbangan mikroba tanah.
– Hidrogen (H)
Kelebihan unsur hara makro dan mikro memang memiliki dampak yang buruk untuk tanaman. Misalnya saja ketika kelebihan hidrogen, akar tanaman akan kekurangan oksigen. Menariknya, setiap unsur hara saling berkaitan satu sama lain.
- Fungsi: menjadi komponen utama air dan senyawa organik dalam tanaman.
- Pengaruh: mendukung pembentukan struktur tanaman dan transfer energi.
- Sumber: Air (H₂O).
- Gejala defisiensi: hampir tidak ditemukan.
- Dampak kelebihan: menyebabkan akar kekurangan oksigen.
– Fosfor (P)
Manfaat pupuk organik yang mengandung fosfor terbukti memiliki peran yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Khususnya mendukung pembentukan bagian akar, bunga, hingga biji tanaman. Berikut penjelasan singkat tentang fosfor.
- Fungsi: mendukung pembentukan akar, bunga, dan biji.
- Pengaruh: mempercepat pembungaan dan pematangan buah.
- Sumber: batu fosfat dan pupuk kandang.
- Gejala defisiensi: daun berwarna ungu atau kemerahan.
- Dampak kelebihan: mengganggu penyerapan unsur mikro.
– Magnesium (Mg)
Magnesium banyak dimanfaatkan oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+. Setidaknya terdapat 0,2 % magnesium dalam bobot kering tanaman. Unsur ini bersifat tidak mobile di dalam tanah.
- Fungsi: penting dalam fotosintesis dan aktivitas enzim.
- Pengaruh: meningkatkan produksi energi dan kekuatan daun.
- Sumber: dolomit, abu kayu, dan pupuk MOAF dari PKT.
- Gejala defisiensi: klorosis antar tulang daun
- Dampak kelebihan: mengganggu penyerapan kalsium (Ca) dan kalium (K).
2. Unsur Hara Jenis Mikro
Fungsi unsur hara makro dan mikro memang berbeda-beda. Namun, kedua unsur ini memiliki peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Inilah beberapa jenis dari unsur hara mikro.
– Besi atau Ferrum (Fe)
Besi memiliki sifat tidak mobile di dalam tubuh tanaman maupun di dalam tanah. Rata-rata terdapat 0,01% besi pada bobot kering sebuah tanaman. Unsur ini dimanfaatkan oleh tanaman dalam rupa ion Fe3- dan Fe2-.
- Fungsi: menunjang proses asimilasi dan pembawa elektron pada saat fotosintesis.
- Pengaruh: meningkatkan warna hijau daun pada tanaman.
- Sumber: Ferro sulfat (FeSO4), Fe-EDTA, FeDTPA, dan produk pupuk daun.
- Gejala defisiensi: klorosis yang meluas ke daun tua.
- Dampak Kelebihan: daun berwarna oranye.
– Seng atau Zinc (Zn)
Gejala kekurangan unsur seng dapat diketahui dengan membaca penjelasan di bawah ini. Tanaman menggunakan seng dalam bentuk ion-ion ion ion Zn2+. Jumlah rata-rata yang terdapat dalam bobot tanaman kering yakni sekitar 0,002%.
- Fungsi: membentuk hormon tumbuh auksin alami.
- Pengaruh: memanjangkan batang dan percabangan.
- Sumber: dari pupuk mikro dalam bentuk Zn-EDTA atau garam ZnSO4.
- Gejala defisiensi: tanaman menjadi kerdil dan ruas percabangannya cenderung pendek.
- Dampak kelebihan: bentuk daun yang mengecil dan kaku.
– Manganese (Mn)
Kekurangan unsur hara makro dan mikro bisa berakibat fatal pada tanaman, termasuk kelapa sawit. Unsur mikro Manganese tidak bersifat mobile di dalam tubuh tanaman. Namun, bersifat mobile di dalam tanah.
- Fungsi: unsur pembentuk protein dan vitamin, khususnya vitamin C.
- Pengaruh: Mempertahankan zat hijau daun dan meningkatkan kadar vitamin C.
- Sumber: pupuk mikro dalam bentuk Mn-EDTA atau garam MnSO4.
- Gejala defisiensi: bintik-bintik pucat pada daun muda.
- Dampak kelebihan: tanaman tumbuh kerdil dan percabangannya terbatas.
– Boron (B)
Tanaman menggunakan boron dalam bentuk H3BO3 atau BO32-. Jumlah rata-rata boron dalam setiap bobot kering tanaman berjumlah sekitar 0,002%. Unsur ini bersifat tidak mobile di dalam tubuh tanaman.
- Fungsi: mengangkut zat gula dalam tubuh tanaman.
- Pengaruh: meningkatkan bobot dan kualitas panen.
- Sumber: pupuk borat.
- Gejala defisiensi: tunas apikal mengkerut.
- Dampak kelebihan: klorosis mulai dari daun muda.
– Klorin (Cl)
Unsur hara pada pupuk kelapa sawit yang tidak kalah penting yakni klorin. Tanaman memanfaatkan klorin dalam bentuk Cl -. Jumlah rerata yang ditemukan dalam bobot kering tanaman yakni 0,01%.
- Fungsi: mengatur tekanan osmosis dalam tubuh tanaman.
- Pengaruh: menjaga kadar air dalam tubuh tanaman.
- Sumber: pupuk KCl dan kalsium klorida.
- Gejala defisiensi: tanaman layu.
- Dampak kelebihan: plasmolisis pada tanaman.
Sudah Paham?
Kebutuhan unsur hara makro dan mikro yang tidak terpenuhi secara seimbang dapat menyebabkan beberapa gangguan pertumbuhan. Kondisi ini tentu berakibat fatal karena mempengaruhi jumlah hasil panen tanaman.
Bagi perusahaan yang ingin memulai bisnis kelapa sawit atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
FAQ
Apa Perbedaan antara Unsur Mikro dan Unsur Makro?
Unsur hara esensial makro dan mikro memiliki perbedaan utama dari segi kebutuhan. Tanaman cenderung membutuhkan unsur makro dalam jumlah banyak, sementara unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Rata-rata, tanaman memerlukan lebih dari 0,1% unsur makro dari berat kering tanaman. Di sisi lain, unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil (kurang dari 0,1% dari berat kering tanaman).
Tanaman Apa yang Membutuhkan Banyak Sulfur?
Terdapat beberapa tanaman yang bergantung dengan sulfur untuk mendukung proses fisiologisnya. Meliputi brokoli, kanola, kubis, jagung, kembang kol, seledri, tebu, lobak, dan semangka. Sementara sawit memerlukan sulfur dalam jumlah yang lebih sedikit.
Berapa pH Tanah yang Normal?
Standar pH tanah normal yang aman untuk sebagian besar tanaman berada di angka 6,0 hingga 7,0. Artinya, tanah mengandung sedikit asam hingga netral. Kondisi ini ideal untuk mendukung ketersediaan nutrisi bagi tanaman. (AD)(DK)(NR)