Sawit Notif – Jamur Cordyceps untuk kelapa sawit menjadi salah satu solusi untuk menangani masalah organisme pengganggu tanaman yang bersifat ramah lingkungan. Kemunculan organisme pengganggu tanaman kelapa sawit harus mendapatkan penanganan cepat.
Sebab, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas sub sektor perkebunan yang mempengaruhi devisa negara. Untuk itu, pengendalian organisme pengganggu tanaman memerlukan langkah yang efektif.
Apa Itu Jamur Cordyceps?
Jamur Cordyceps untuk kelapa sawit adalah jenis jamur entomopatogen yang mempunyai kemampuan untuk menginfeksi beberapa serangga. Sifat inilah yang membuat Cordyceps banyak dimanfaatkan di dunia perkebunan sawit.
Utamanya untuk mengendalikan hama ulat api yang menyerang tanaman kelapa sawit. Jamur yang efektif sebagai pengendali hama ulat api bernama Cordyceps militaris. Serangan hama kelapa sawit berupa ulat api dapat menyebabkan tanaman kehilangan daunnya.
Dalam kondisi tertentu, serangan berat yang terjadi pada tanaman kelapa sawit hanya meninggalkan tulang daunnya saja. Serangan ulat api pada tanaman sawit menyerang tanaman muda maupun tua.
Bagaimana Cara Memanfaatkan Jamur Cordyceps untuk Mengendalikan Hama Ulat Api di Perkebunan Kelapa Sawit?
Manfaat jamur Cordyceps untuk kelapa sawit yang terbukti efektif membuatnya banyak dipilih oleh petani. Terlebih penggunaan jamur ini lebih ramah lingkungan dan baik untuk jangka panjang. Berikut penjelasan lengkap mengenai jamur Cordyceps untuk kelapa sawit:
1. Mekanisme Infeksi Cordyceps terhadap Ulat Api
Proses infeksi terjadi ketika spora jamur Cordyceps menempel pada permukaan tubuh ulat api. Umumnya, spora jamur akan menempel pada bagian kutikula yang lebih tipis. Misalnya saja area sekitar kepala dan ruas tubuh ulat api.
Setelah menembus kutikula, miselium jamur yang masuk ke dalam cairan tubuh serangga mulai berkembang biak dalam waktu yang cepat. Dalam tahap ini, Cordyceps juga memproduksi senyawa toksik sekunder yang mempercepat kematian inang.
Saat itulah fungsi jamur Cordyceps untuk kelapa sawit mulai terlihat. Ulat yang terinfeksi jamur akan menunjukkan kelemahan, berhenti makan, dan mengalami kematian. Jamur Cordyceps cenderung menyerang serangga tertentu yang menjadi inangnya secara alami.
2. Teknik Budidaya Jamur Cordyceps untuk Aplikasi Lapangan
Teknik budidaya jamur Cordycep untuk pengendalian hama ulat api di perkebunan sawit memerlukan perencanaan yang terstruktur. Prosesnya juga memerlukan ruang yang higienis. Petani perlu memilih isolat jamur yang efektif untuk hama ulat bulu.
Isolat jamur dapat diperoleh melalui laboratorium mikrobiologi pertanian atau dari hasil isolasi lokal pada serangga yang sudah terinfeksi secara alami. Harga jamur Cordyceps untuk kelapa sawit tidak terlalu tinggi.
Setelah mendapatkan isolat jamur, petani perlu menyiapkan media PDA atau media cair lainnya untuk memperbanyak spora jamur. Tahapan ini bertujuan agar kondisi jamur tetap steril ketika tumbuh.
3. Formulasi dan Aplikasi Cordyceps di Perkebunan Kelapa Sawit
Dua bentuk formulasi jamur Cordyceps untuk kelapa sawit yang umum digunakan ialah formulasi cair dan formulasi padat. Kedua formulasi ini memiliki media yang berbeda sesuai dengan namanya.
Pengaplikasian jamur Cordyceps untuk kelapa sawit di Indonesia belum terlalu populer. Meski begitu, jamur ini memiliki manfaat yang efektif untuk mengendalikan hama ulat api pada tanaman kelapa sawit.
Proses pengapikasian jamur biasanya dilakukan dengan menyemprotkan larutan spora langsung ke area yang menjadi sarang ulat api. Terutama di area permukaan daun dan bagian bawah daun yang kerap menjadi habitat ulat api.
4. Efektivitas Penggunaan Cordyceps
Dari segi efektivitas, penggunaan Cordyceps sebagai agen hayati terbukti cukup efisien. Terlebih ketika petani mengaplikasikannya dalam kondisi lingkungan yang sesuai. Jamur ini mampu menginfeksi ulat api dalam beberapa hari.
Cordyceps terbaik mampu membunuh 70% tingkat populasi hama ulat api di perkebunan kelapa sawit. Keunggulan jamur ini terletak pada kemampuan menyebarnya yang luas sehingga tidak memerlukan pengaplikasian secara berulang-ulang dalam jangka pendek.
Kombinasi penggunaan pengendali hayati CHIPS dari PKT dan Cordyceps bisa menjadi solusi efektif bagi petani yang sedang membingungkan serangan hama ulat api di perkebunan kelapa sawit. Efektivitasnya tidak kalah dengan penggunaan pestisida kimia.
5. Keamanan Penggunaan Cordyceps di Lingkungan Perkebunan
Jamur Cordyceps untuk kelapa sawit memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena tergolong sebagai agen hayati. Cordyceps bekerja dengan menyerang inang serangga tertentu tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap manusia, tanaman, dan organisme non-target.
Dengan cara kerja tersebut, jamur ini menyerang serangga melalui infeksi langsung pada tubuh inangnya. Tidak ada racun kimia yang dapat mencemari air, tanah, maupun udara di sekitar area perkebunan.
Sama halnya dengan penggunaan pupuk kelapa sawit yang bagus, Cordyceps tidak memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman sawit. Keberadaannya justru mendukung pertumbuhan tanaman kelapa sawit.
6. Dampak Kerusakan Akibat Serangan Ulat Api
Serangan hama ulat api yang terjadi di perkebunan kelapa sawit bisa menimbulkan dampak kerusakan yang serius. Terlebih jika serangan hama terjadi pada tanaman muda dan daun-daun produktif.
Dalam serangan berat, ulat api mampu menghabiskan seluruh tajuk daun pada tanaman kelapa sawit. Hal ini berdampak pada keterlambatan pertumbuhan, menurunnya hasil panen sawit, hingga terganggunya siklus produksi tahunan tanaman sawit.
Selain kerusakan langsung pada bagian daun, serangan ulat api juga memicu stres fisiologis pada tanaman kelapa sawit. Tanaman rentan terhadap serangan hama lain atau infeksi penyakit. Akibatnya, tanaman akan mengalami gangguan sistemik.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pengendalian yang cepat dan tepat. Salah satunya yakni memanfaatkan jamur Cordyceps militaris. Serangan hama yang mendapatkan penanganan cepat turut berdampak baik untuk keberlangsungan produksi kelapa sawit.
Masih Butuh Bantuan?
Dalam dunia perkebunan, jamur Cordyceps untuk kelapa sawit bisa menjadi solusi efektif mengurangi ketergantungan terhadap pestisida berbahan kimia. Serangan ulat api pada tanaman kelapa sawit berdampak pada penurunan fotosintesis dan hasil tandan buah segar.
Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, Anda dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
FAQ
Cordyceps Fungsinya untuk Apa?
Jamur Cordycep pada tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai agen hayati yang mengendalikan serangan hama ulat api. Cordyceps bekerja dengan cara menginfeksi tubuh serangga inangnya melalui spora.
Apakah Cordyceps Ada di Indonesia?
Cordyceps dapat tumbuh di wilayah tropis seperti wilayah Indonesia. Terutama di daerah dataran tinggi yang mempunyai suhu dan kelembaban yang mendukung pertumbuhan jamur. Petani bisa membudidayakannya untuk mengendalikan hama ulat api di perkebunan sawit.
Jika tertarik untuk menggunakannya, petani sawit bisa memeriksa terlebih dahulu gambar jamur Cordyceps untuk kelapa sawit. Saat ini, beberapa lembaga penelitian di Indonesia sudah banyak yang membudidayakannya.
Jamur Cordyceps Ada Dimana?
Secara alami, Cordyceps banyak tumbuh di berbagai wilayah. Terutama di daerah-daerah pegunungan yang sejuk dan lembab. Misalnya saja di daerah Tibet, Nepal, Bhutan, dan Tiongkok bagian barat. (NR)