Kalianda – Memasuki pertengahan Mei 2018, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani di Kecamatan Sragi makin anjlok. Dimana, kini harga sawit TBS sawit turun menjadi Rp1.050 per kilo.
Derianto (35) salah satu petani sawit Desa Sukapura mengatakan kelapa sawit pada awal April lalu harga TBS di tingkat petani mencapai Rp1.400 per kilo. Namun, awal Mei 2018 hingga pertengahan harga TBS sawit turun menjadi Rp1.050 per kilo.
“Sempat mencapai Rp1.400, namun memasuki pertengahan April harga berangsur-angsur turun Rp25 setiap seminggu sekali yang akhirnya menjadi Rp1.050 per kilo,” kata dia, Senin (21/5/2018).
Dia mengatakan merosotnya harga TBS sawit membuat dirinya merugi karena tidak sesuai dengan biaya perawatan dan harga pupuk. Ia menilai merosotnya harga sawit ini diduga ada permainan pihak perusahaan pengolahan kelapa sawit. “Masa harga minya goreng naik terus, tapi bahan mentahnya sawit anjlok,” kata dia.
Kodri (54) salah satu pengepul kelapa sawit di wilayah Kecamatan Sragi, mengatakan tidak tahu pasti penyebab merosotnya harga sawit. Dimana, harga sawit untuk tingkat petani sebesar Rp1.050 per kilo.
“Untuk harga TBS Sawit di tingkat pabrik hanya Rp1.320 per kilogram, namun belum dipotong 6-8 persen setiap 100 kilogramnya. “Untungnya sangat tipis, cuma 30 rupiah,” ujarnya.
sumber: lampost.co