5 Negara yang Paling Sering Meneliti Jamur Ganoderma

5 Negara yang Paling Sering Meneliti Jamur Ganoderma

Seperti yang kita ketahui, benua Afrika adalah daerah pertama yang terindikasi oleh jamur patogen ini sejak tahun 1915 di Zaire (Kongo). Penyebarannya ternyata terus meluas sampai ke negara-negara di bagian Afrika Barat pada tahun 1920, khususnya terhadap tanaman kelapa sawit liar yang berada di daerah hutan. Meski pada saat itu masih dianggap belum terlalu merugikan, persebaran penyakit ini terus meluas sampai ke negara-negara di bagian Asia Tenggara. Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara Asia Tenggara penghasil CPO terbesar dan pastinya tidak lepas dari pantauan jamur ini.

Keberadaan jamur ini semakin berkembang pesat dan ganas. Namun dampak dari pemakaian bahan-bahan kimia yang menyebabkan keganasan jamur ini semakin menjadi-jadi. Mikroorganisme yang dibutuhkan tanah perlahan punah karena terjadinya ketidakseimbangan ekosistem alam di dalam tanah. Tanah menjadi keras dan kering. Beberapa spesies penyubur tanah seperti cacing juga mengalami penurunan kuantitas.

Berdasarkan fakta tersebut, maka negara-negara yang memiliki perkebunan sawit semakin giat melakukan penelitian, guna memberantas dan mengendalikan serangan Ganoderma ini. Tujuannya tak lain tentu adalah agar hasil produksi tandan buah segar (TBS) di lapangan tidak mengalami penurunan kuantitas dan kualitas bahkan kematian, serta agar agrosistem perkebunan terjaga dengan stabil. Mari kita simak!

1. Pantai Gading

Sebagai salah satu daerah di dunia yang memiliki jenis pohon sawit tenera, terjangkitnya penyakit Busuk Pangkal Batang pada tanaman Elaeis guineensis di area ini tentu tidak dapat dielakkan. Apalagi Pantai Gading merupakan salah satu negara di Afrika Barat yang sudah diserang sejak tahun 1920. Berbagai penelitian untuk merakit ketahanan pohon terhadap infeksi busuk pangkal batang terus dikembangkan di negara ini. Tak heran kalau negara ini sangat giat untuk mengembangkan dan melakukan temuan penerapan penelitian terhadap keberadaan jamur bersifat saprofit dan parasit ini.

2. Brazil

Tidak hanya sampai di Benua Afrika, jamur parasit ini juga menyerang tanaman sawit di Brazil, Amerika Selatan. Sebagai salah satu negara paling besar dan padat penduduk di Amerika Selatan, tentu Brazil juga tidak pernah lalai dalam melakukan berbagai ilmu terapan untuk mengkaji tentang perkembangan jamur patogen ini.

3. Malaysia

Sejak terserang infeksi penyakit busuk pangkal batang (Basal Stem Rot/BSR) pada tahun 1931, negara tetangga ini terus melakukan inovasi dan pembaharuan terhadap teknologi dan terapan ilmu pengetahuan untuk meneliti seluk beluk serta pencegahan terhadap keberadaan jamur sejati ini.

4. Nigeria

Sudah tentu tak bisa lepas dari serangan Ganoderma mengingat area ini berada di kawasan Afrika Barat yang sudah terinfeksi BSR sejak tahun 1920. Seperti negara-negara lain, berbagai ilmu terapan juga selalu dikembangkan negara ini untuk melakukan penelitian terhadap pencegahan penyakit BSR ini.

5. Indonesia

Indonesia juga merupakan negara yang terus mengembangkan inovasi dan teknologi untuk menyelamatkan sawit dari serangan infeksi busuk pangkal batang. Sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga, karena PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT) merupakan satu-satunya perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan berhasil mengendalikan dan membuat obat jamur Ganoderma & memiliki tingkat keberhasilan tertinggi.

Sebelum memberikan solusi, PKT selalu melakukan survey dan research dalam menentukan apa yang dibutuhkan oleh kebun, dimana solusinya berupa pupuk MOAF® dan pengendali hayati CHIPS®.

Demikianlah tulisan mengenai lima negara yang selalu melakukan penelitian mengenai jamur Ganoderma. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Bagi perusahaan yang ingin bertanya lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami +62 821 2000 6888.